Kedua orang itu "kebetulan" bertemu saat sama-sama menjadi narasumber acara Welcome to BCA di Metro TV. Itang Yunaz mewakili pebisnis busana Muslim secara offline, sedangkan Roni Yuzirman mewakili pebisnis online. "Atau yang lebih dikenal dengan New wave marketing," ujar Roni di blognya http://www.roniyuzirman.com saat menyebut istilah besutan Hermawan Kartajaya itu.
Pebisnis ketemu pebisnis, jadinya ya ngomong bisnis. "Peluang bisnis busana Muslim itu besar sekali. Bayangkan, jumlah penduduk Indonesia lebih dari 200 juta dengan penduduk Muslim 90%".
"Tahun lalu produk saya terjual sampai 1 juta potong", ujar Itang pembesut baju koko merek Preview ini. "Bahkan satu orang pelanggan saya dari Bandung meraih keuntungan sampai 3 miliar dalam sebulan". Silahkan Anda hitung sendiri, berapa keuntungannya dalam sebulan.
Merek besutan Itang itu memang laris manis di seluruh pelosok Indonesia. Desain khas dan pembentukan image positif karena dipakai pula oleh Uztadz Jeffry Albuchori dengan sederet artis lain membuat merek Preview menempel dibenak pemakai busana Muslim. Apalagi harganya juga menarik. rata-rata Rp 125. 000 per potong baju koko.
"Waktu saya di Mekkah, subhanallah banyak sekali jamaah memakai baju saya", ungkap Itang yang ternyata nama aslinya adalah Yuzirwan. Nama belakang yang nyaris sama dengan Roni Yuzirman, pendiri komunitas TDA ini.
Selain di retailer besar, baju koko besutan Itang Yunaz juga bergerilya di pasar grosir Tanah Abang. Baju koko yang juga menjadi salah satu bisnis Manet Busana Muslim, harganya sedikit diatas merek Preview, milik Itang yang dibandrol sekitar Rp 170.00. Perbedaan harga itulah yang justru membuat sang perancang busana Muslim terkesan.
"Nanti Mas Roni akan saya buatkan disain khusus", ujar Itang. Bagaimana jadinya desain itu? "We'll see what happen next," tandas Roni di blognya.
Sumber: www.tangandiatas.com
No comments:
Post a Comment